Pemerintah AS 'Lupa' Soal Rencana Pelarangan TikTok?
TikTok baru saja ini ajukan tuntutan di Pengadilan Banding AS yang mengatakan inspeksi perlakuan oleh Komite Administrasi Investasi Asing di AS (CFIUS).
Pasalnya menurut perusahaan, mereka belum dengar berita apa saja dari komite mengenai tenggat waktu ByteDance jual asset mereka di AS sebab permasalahan keamanan nasional.
Walau sebenarnya awalnya CFIUS memutuskan tenggat waktu 12 November untuk TikTok untuk melepas asset serta property mereka ke perusahaan AS, selaku ketentuan masih dapat bekerja di AS. Tetapi hingga saat ini, TikTok belum terima info apa saja berkaitan permasalahan ini.
Sampai tenggat waktu berakhir, tidak ada kepastian apa saja tentang ini.
"Sepanjang setahun, TikTok aktif terjebak dengan CFIUS dengan niat bagus untuk menangani permasalahan keamanan nasional, walau kami tidak sepakat dengan hal tersebut," kata TikTok dalam pengakuan, seperti diambil dari The Verge, Kamis (12/11/2020).
judi slot resmi dan game slot untuk memenangkan roulette "Sepanjang nyaris dua bulan semenjak Presiden memberi kesepakatan awalnya atas proposal kami untuk tindak lanjuti kecemasan itu, kami tawarkan jalan keluar terinci untuk mengakhiri kesepakatan," kata TikTok.
Tetapi, menurut faksi TikTok mereka tidak terima respon substantif apa saja mengenai privacy data serta rangka keamanan.
"Hadapi keinginan baru yang terus-terusan, tanpa kepastian apa jalan keluar yang kami usulkan diterima, kami minta ekstensi 30 hari yang sudah dibolehkan pada 14 Agustus lalu," begitu pengakuan TikTok.
Seterusnya berbicara larangan yang tenggat waktunya pada 12 November TikTok akui tidak punyai opsi kecuali ajukan tuntutan.
"Ini hari, dengan tenggat waktu CFIUS 12 November 2020 serta tiada ekstensi tangan, kami tidak mempunyai opsi kecuali ajukan tuntutan ke pengadilan untuk bela hak kami serta lebih dari 1.500 pegawai di AS," bunyi pengakuan TikTok.
TikTok menyebutkan, faksinya masih memiliki komitmen untuk bekerja dengan pemerintahan sama seperti yang dikerjakan sejauh ini, buat mengakhiri permasalahan yang ada. Tetapi, faksi TikTok menyebutkan, mereka perlu pelindungan untuk pastikan cara dialog dapat berjalan.
Ubergizmo menyebutkan, kelihatannya pemerintahan mustahil lupakan larangan TikTok. Tetapi peluang ada sesuatu hal yang lain tengah jadi perhatian pemerintahan hingga larangan atas TikTok bukan fokus mereka sekarang ini.
Dengan demikian, beberapa pemakai di AS masih dapat menggunakan TikTok untuk sekarang ini.
Awalnya, induk usaha TikTok, ByteDance setuju untuk jual beberapa usahanya di Amerika. ByteDance pernah mendapatkan penawaran dari Oracle serta Walmart serta disepakati oleh Presiden Trump pada September kemarin.
Tetapi persetujuan ini tidak disokong oleh pemerintahan Tiongkok. Seterusnya, permasalahan berkelanjutan juga berlangsung sampai buntutnya, pemerintahan AS menyebutkan akan larang TikTok bekerja di AS melalui penghilangan dari toko program Google serta Apple.
Beberapa influencer TikTok juga berpadu untuk coba menahan larangan itu sebab bila TikTok tidak boleh, akan berpengaruh negatif pada usaha mereka.